Parents, menasihati anak laki-laki menjadi tugas yang menantang bagi sebagian para orang tua. Dalam hal menasihati, kerap sering terjadi anak laki-laki yang akhirnya membuat onar karena sudah tidak lagi mendengarkan atau menerapkan nasihat-nasihat orang tua. Jika sudah demikian para orang tua pun bingung menghadapi anak laki-lakinya terutama yang beranjak dewasa.
Dilansir dari Newport Academy, bahwa masa remaja anak laki-laki merupakan tahun yang penuh dengan gejolak. Sebagian besar dari perilaku mereka dikendalikan oleh perubahan hormonal dan neurobiologis yang terjadi selama masa remaja, seiring dengan dimulainya masa pubertas. Selain itu otak remaja masih berkembang, terutama bagian prefrontal korteks yang bertanggung jawab atas penilaian dan pengambilan keputusan.
Cara Memberikan Nasihat kepada Anak Laki-laki
Memahami bagaimana cara memberikan nasihat yang efektif sambil membangun hubungan yang kuat dengan anak merupakan kunci keberhasilan dalam menasihati anak laki. Oleh sebab itu, kita akan menjelajahi beberapa strategi yang dapat membantu dalam menasihati anak laki-laki dengan cara yang baik menurut psikolog, Samanta Elsener yang dikutip dari lifestyle.kompas.com.
1. Mulailah dengan Mendengarkan
Menasihati anak laki-laki tidak selalu berarti langsung memberikan saran. Pertama-tama, penting untuk mendengarkan apa yang ingin anak sampaikan pada kita. Berikan ruang bagi mereka untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kekhawatiran mereka tanpa interupsi. Ini membantu membangun kepercayaan dan menunjukkan bahwa sebagai orang tua, kita peduli dengan apa yang mereka rasakan.
2. Jadilah Teladan yang Baik
Anak laki-laki cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka, khususnya ayah atau figur laki-laki lainnya. Oleh karena itu, penting bagi ayah untuk bisa dekat dengan anak laki-lakinya dan menjadi teladan yang baik. Tunjukkan kepada mereka bagaimana menangani konflik, mengelola emosi, dan memperlakukan orang lain dengan hormat.
3. Gunakan Bahasa yang Mudah Anak Pahami
Samanta Elsener menuturkan, sebagai orang tua, sangat perlu menggunakan bahasa yang mudah anak pahami. Dalam hal ini tidak mengapa jika orang tua menggunakan bahasa gaul yang biasa anak gunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan teman-temannya.
“Orang tua perlu menggunakan bahasa gaul anak dan mengetahui apa saja yang anak sukai” paparnya.
4. Usahakan To the Point dalam Menasihati
Parents, berusahalah sebelum menasihati anak kita mempersiapkan diri terkait hal-hal apa saja yang ingin kita sampaikan pada anak. Melansir dari Newport Academy, orang tua bisa membuat daftar poin yang jelas mengenai hal-hal yang ingin orang tua sampaikan, termasuk mempersiapkan penggunaan bahasanya.
Samanta menyampaikan untuk menggunakan kalimat yang praktis dan tidak bertele-tele. Selanjutnya, biarkan anak memahami dan merespons setiap perkataan orang tua.
5. Cari Waktu yang Tepat
Berikan nasihat kepada anak saat ia siap menerimanya. Hindari menasihati anak langsung ketika anak berbuat salah, ketika anak lelah atau saat mood-nya dalam keadaan tidak baik. Penting bagi kita bersabar diri dan memastikan memilih waktu yang tepat untuk memberikan nasihat pada anak. Dengan demikian anak akan mudah menerima nasihat kita.
“Bicara dengan anak dalam keadaan mood-nya baik,” tutur Samanta.
6. Validasi Emosi Anak
Parents, penting bagi kita sebelum menasihati anak, hendaknya mengedepankan empati dengan kondisi dan perasaan anak, apalagi saat anak sedang bermasalah. Samanta menyarankan orang tua untuk membantu mereka memvalidasi emosinya sehingga mereka merasa dipahami. Fokus pada validasi emosi anak, apa yang anak rasakan, supaya anak merasa dia dipahami oleh orang tuanya bukan hanya dituntut.
Selain itu memberikan pujian dan dukungan kepada anak bisa menjadi cara yang efektif untuk membangun rasa percaya diri dan memotivasi mereka. Pastikan untuk memberikan pujian yang spesifik dan otentik, serta dukungan dalam menghadapi tantangan dan kegagalan.
7. Tetap Terbuka untuk Diskusi
Ketika berbicara dengan anak, berusaha membangun komunikasi dua arah bukan satu arah. Komunikasi yang nyaman untuk anak menyampaikan pendapat dan perasaannya. Buat anak merasa nyaman untuk berbicara tentang apa pun. Dalam situasi lain tidak mengapa untuk membahas topik yang mungkin sulit atau sensitif, seperti pergaulan, narkoba, atau hubungan. Jika komunikasi sudah sedemikian terbuka, berarti kita berhasil menjadi orang tua yang asyik bagi anak.
8. Hindari Kontak Mata Berlebih
Saat kita menasihati anak laki-laki, hindari untuk melakukan kontak mata berlebihan. Meskipun dalam komunikasi efektif disarankan untuk melakukan kontak mata, namun hal ini tidak berlaku saat menghadapi anak laki-laki. Kontak mata yang terlalu intens justru membuat anak laki-laki merasa tidak nyaman dan terintimidasi. Oleh karena itu ketika kita berbicara pada anak bisa sesekali sambil menghadapkan wajah kita ke sisi yang lain.
Parents, menasihati anak laki-laki bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan pendekatan yang tepat, dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang menjadi individu yang bertanggung jawab dan baik hati. Ingatlah bahwa setiap anak adalah individu yang unik, jadi penting untuk menyesuaikan pendekatan kita sesuai dengan kebutuhan dan kepribadian mereka.
Follow Official WhatsApp Channel Parentspedia.com untuk mendapatkan worksheets dan artikel-artikel terkini.
Memberikan nasihat kepada anak laki-laki memang challenging banget ya, cara menasehati pun harus menyesuaikan usia anak agak mudah dipahami dan diikuti juga…
Setuju banget dengan kiat-kiat di tulisan ini. Salah satu poin penting yang kadang suka kelupaan adalah pemilihan waktu. Terkadang, kita suka banget langsung menumpahkan keluh kesah dan nasihat tanpa memandang waktu dan lokasi. Terkadang, hal itu tanpa disadari juga menyebabkan perlawanan karena adanya penolakan dari anak sendiri.
Terima kasih banyak untuk sharingnya, Kak.
Memberi nasehat pada anak laki laki tidak semudah yang dibayangkan karena banyak hal yang harus diperhatikan. Terima kasih untuk sharing ilmunya.
Apalagi kalau anaknya udah remaja. Memang sebaiknya kurang-kurangin memberi nasihat dengan cara menggurui. Tapi, dengarkan dan ajak mereka diskusi. Jadi orangtua yang nyaman buat anak saat diajak ngobrol.
Setuju semua dengan poin-poinnya kak, banyak cara yang harus kita lakukan saat menasehati anak-anak baik laki-laki maupun perempuan menurut saya sama untuk poin di atas, hanya saja mungkin kalau untuk anak perempuan ada poin lain kali ya secara perempuan makhluk yang lebih sensitif
Punya anak laki-laki emang istimewa…
Lagi marah pun gak boleh marah2 katanya
Lah gimana ngomongnya kalo ga marah wkwkwk…
Tapi betul c kadang anak laki2 tuh ga suka panjang lebar jadi to the point, beres, kelar!
Noted nih, secara anakku cowok semua dan kadang sih emang berasa susaahh banget ngasih nasihat.
oh ya ternyata kontak mata sebaiknya jangan. berlebih ya ketika menasihati anak, baik nanti akan mulai dibenahi lagi cara memberi nasihat ini.
Ngobrol sama anak laki-laki memang susah. Apalagi kalo udah remaja ke sana. Aduuuh susah. Tapi aku ibunya masih mending. Bapaknya nih yang susah. Jadinya kadang dia cuma ngasih teladan aja. Urusan ngomong, pasti dia serahin ke aku. Anak-anakku yang cowok kebetulan emang deketnya sama aku. Mereka rada segan sama bapaknya.
Memang kerasa banget, beda cara memberi nasehat untuk anak perempuan dan anak laki-laki. Meskipun anak laki-laki saya dekat dengan ibunya tapi tetap harus ada triknya menasehati anak laki-laki.
Makasih kan tipsnya, Bakalan berguna nih nanti kalo aku punya anak laki-laki:D
Kebetulan punya anak cewek ma cowok, gak tahu kenapa malah menurutku anak cowokku lebih mudah dinasihati hehe.
Tapi aku setuju dengan beberapa poin di atas, terutama yang memberi contoh, mungkin karena anak cowok lebih kyk realistis dan akan gerak kalau emang ada contoh atau bukti nyata kali yaa.
Pas banget ini tipsnya, anakku laki-laki semua, dan memang mereka itu lebih nyaman kalau pas mereka cerita, emaknya diam dulu mendengarkan, setelah selesai cerita baru deh mereka tanya respon emaknya
Aku laki-laki. Menurutku di dalam artikel ini bener banget! Overall relate deh, meskipun ada beberapa poin yang menurutku itu baik laki-laki maupun perempuan juga sama, yakni “hindari kontak mata berlebihan”, karena setauku perempuan juga bakal ngerasa ketakutan kalau menghadapi kontak mata terlalu sering
Setuju, memang harus mendekatkan diri dulu sama si anak, buat mereka merasa nyaman saat berada didekat kita. Alhasil tanpa diminta pun kadang sudah paham dan mengerti sendiri, apalagi ditambah arahan nasihat kita akan didengar dan tidak diulangi kembali apalagi ada hal yang tidak boleh dan tidak baik dilakukan.
Aku termasuk newmom, mesti bnyak belajar tentang parenting, tips di atas tentu sangat berguna