Kenapa Ya? Jawabannya pasti sudah kita ketahui bersama. Tentu tak lain dan tak bukan agar kelak nanti, anak tumbuh menjadi pribadi yang disiplin akan sesuatu yang mereka kerjakan sehari-hari. Kita percaya bahwa mendisiplinkan anak ini dapat mencegah terjadinya masalah perilaku di masa depan. Selain itu melalui sikap disiplin, anak pun akan mendapat manfaat yang kelak nanti akan mereka rasakan.
Kata disiplin sendiri berasal dari bahasa latin yang artinya belajar atau mengajar. Secara konteks, disiplin artinya mengajarkan anak tentang mana yang boleh dan baik dilakukan, serta hal yang tidak boleh dan tidak baik dilakukan. Upaya paling mudah bagi anak-anak untuk mengenal disiplin adalah melalui contoh dan bimbingan orangtua.
Dalam menerapkan disiplin pada anak, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan. Hal itu agar penerapan dapat berjalan efektif dan anak dapat lebih mudah memahami dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.
Secara konteks, disiplin artinya mengajarkan anak tentang mana yang boleh dan baik dilakukan, serta hal yang tidak boleh dan tidak baik dilakukan.
kenapaya.id
1. Sesuaikan dengan fase perkembangan anak
Penting bagi kita untuk memperhatikan fase perkembangan anak. Penerapan disiplin sesuai fase perkembangannya dapat membuat kita bisa lebih bijak dan memahami anak. Misalnya, Jika anak usia batita dan balita kerap membuat ulah, jangan dulu berpikir mereka nakal. Anak kita hanya sedang bereksperimen dengan dunianya. Dan juga sedang melakukan observasi akibat dari perilakunya tersebut.
Nah, dari sana dengan kata-kata dan tindakan yang tenang kita menjelaskan sekaligus memberikan contoh tentang konsep benar dan salah. Selain itu jelaskan pula konsekuensi yang akan diperoleh anak. Berikan teladan dengan berperilaku seperti apa yang ingin kita lihat pada anak.
2. Berusaha untuk konsisten dalam menerapkannya
Konsisten dalam menerapkan aturan yang sudah kita buat dapat membuat anak yakin pada kita. Anak pun juga tidak akan bingung karena penerapan aturan yang tidak berubah-ubah. Dalam penerapannya, misal, Jika aturannya jam tidur itu pukul 09.00 WIB, maka seisi rumah harus kompak dan konsisten melakukannya, adapun jika kita masih ada keperluan, bisa tunda sejenak dan lakukan lagi setelah anak tidur.
Kemudian, mengajarkan dan mengingatkan anak agar disiplin juga harus konsisten. Hal itu karena anak masih memiliki daya ingat yang pendek. Kita tidak bisa mengharapkannya langsung memahami apa yang diajarkan dalam sekejap. Jadi, sangat diperlukan proses pengajaran yang berulang-ulang sampai mereka memahami.
3. Kurangi penggunaan kata โJanganโ dan โTidakโ
Terlalu sering menggunakan dua kata larangan tersebut membuat aturan menjadi tidak efektif lagi. Anak menjadi tidak melakukannya bukan atas dasar pemahaman tetapi karena tidak berani melakukannya. Coba gunakan tawarkan alternatif untuk mengurangi kata larangan. Misalnya, โSayang maaf ya, itu buku punya bunda, Kalau mau baca buku, yuk kita baca buku punyamuโ
4. Sesekali biarkan anak menanggung risikonya sendiri
Jika anak berbuat kesalahan atau melanggar aturan, sesekali biarkan mereka menanggung risikonya. Tentunya bukan terkait keamanan dan kesehatannya, serta tidak terlalu membahayakannya. Dengan cara ini anak berkesempatan belajar dari kesalahannya.
Manfaat mengajarkan disiplin pada anak sejak dini
Beberapa hal di atas akan membantu kita menanamkan kebiasaan disiplin pada anak. Perlu kita ingat bahwa melatih sikap disiplin bukan berarti kita bersikap keras terhadap anak. Banyak cara asyik dan menyenangkan untuk mengajarkan kedisiplinan. Jika belajar disiplin terasa asyik dan menyenangkan, maka anak akan senang menjalaninya dan kita merasakan banyak manfaatnya. Ini beberapa manfaatnya.
Jika belajar disiplin terasa asyik dan menyenangkan, maka anak akan senang menjalaninya.
kenapaya.id
1. Anak belajar untuk mampu mengelola emosinya
Usia anak-anak mungkin masih belum memahami cara mengelola emosi dengan baik, namun dengan menerapkan sikap disiplin, maka anak pun akan turut melatih emosinya untuk dikeluarkan dengan cara yang lebih baik. Misalnya, ketika di rumah konsisten menerapkan disiplin, anak akan belajar jika meluapkan emosi berlebihan saat penerapan batasan bermain dilakukan, akan ada konsekuensi dari tindakannya itu.
2. Anak belajar untuk mampu membuat keputusan yang baik
Membiasakan disiplin sejak dini akan membuat anak belajar mengambil keputusan dan teguh pada pendiriannya. Walau mungkin pilihannya itu masih akan terus berubah seiring situasi yang tengah mereka hadapi. Sikap konsisten yang ditunjukkan akan memudahkan mereka dalam mengambil suatu keputusan yang baik dan tepat.
3. Anak belajar untuk tanggungjawab
Manfaat selanjutnya adalah membuat anak terlatih untuk bertanggungjawab terhadap sesuatu yang mereka kerjakan. Misalnya saja merapikan kembali mainannya. Jangan membiasakan anak melihat orangtuanya merapikan mainannya terus menerus. Dengan begitu, anak justru akan merasa jika itu adalah bukan tugasnya untuk merapikan. Cara seperti ini dapat membantu anak melatih kemandiriannya juga.
4. Anak belajar menggunakan waktunya dengan baik
Kedisiplinan sangat erat kaitannya dengan menghargai waktu. Mengajarkan sikap disiplin sejak dini akan membantu anak memahami efektivitas waktu. Anak juga turut belajar bahwa waktu itu berharga dan kita pun akan mudah memberikan pengertian pada mereka.
Belajar menggunakan waktu secara efisien, anak kelak akan berusaha untuk tidak pernah menyia-nyiakan waktu. Misalnya, memberikan batasan waktu nonton TV, jam bermain dan kapan waktu anak tidur. Jadi, manfaat yang bisa anak dapat adalah membuat anak menjadi lebih menghargai waktu.
5. Anak belajar untuk mengerti tentang batasan
Mengajarkan anak disiplin sejak dini membuat mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang memahami batas-batas yang tidak boleh dilanggar. Maksudnya, anak kita akan melakukan segala sesuatu dengan aturan-aturan yang ada tanpa merasa tertekan atau terbebani saat melakukannya.
Sikap disiplin bukanlah bawaan lahir yang sudah dimiliki oleh seseorang. Sikap itu lahir dari usaha penanaman dan pengajaran yang konsisten pada anak sejak usia dini. Agar anak menjadi pribadi yang disiplin, tentu membutuhkan persiapan dan pola asuh yang tepat.
Dalam prosesnya anak mungkin sulit untuk diatur dan membuat kita emosi. Untuk itu, persiapkan diri kita untuk bisa lebih tenang dalam meresponnya jika itu terjadi. Demi terwujudnya tujuan dari usaha kita, mari berusaha menghindari melakukan kekerasan baik secara fisik maupun verbal untuk mencegah karakter anak menjadi kasar dan jauh dari kedisiplinan.
Salah satu cara yang saya suka buat ngajarin disiplin dan hal-hal lain ke anak adalah melalui buku cerita. Kadang anak lebih bisa menyerap dan mengingat nasehat yang “nggak sengaja’ dia dapat dari cerita.
Menerapkan disiplin pada anak ini memang haruslah konsisten.
Ketika konsisten dan satu suara antara Ayah dan Ibu, maka in syaa Allah komunikasi mengenai kesepakatan reward and punishment dalam sebuah kedisplinan bisa diterapkan dengan baik.
Yang menjadi tantangan adalah ketika tinggal serumah dengan orangtua atau mertua.
Penerapan disiplin ini akan terasa menjadi lebih berat.
Gak mudah emang jadi orang tua ya. Dan harus banyak belajar, terima kasih sudah kasih banyak pelajaran dari tulisan tulisannya kak.
Anak usia dini adalah fase kembang awal yang sangat rentan dengan bentuk pendidikan psikis awal, dan mempengaruhi karakternya kedepan.. jadi sangat perlu kita ajarkan cara bersikap, sopan satun dan kedisiplinan tingkat awal.. tips-tips dan diberikan sangat bagus dan menunjang bgt, jadi anak kecil tidak merasa “tertindas”
Terimakasih telah berbagi informasinya ya..
Untuk kata jangan sepertinya anak saya masih harus pakek soalnya anaknya rada keukeuh nih
Gpp asal kita sebagai orangtua konsisten sama ucapan dan aturan yg kita terapkan ke anak. ๐
Menerapkan disiplin pada anak memang harus konsisten. Emang pastinya ga mudah jadi orang tua, harus banyak belajar, banyak explore. Semoga nanti saya bisa menerapkan kedisiplinan ini kepada anak. Aamiin. Thanks kak untuk artikelnya!
Memang diri kita dituntut harus menerapkan sikap disiplin pada diri, yang dimana harus kita lakukan juga pada anak sejak dini, agar ia terbiasa disiplin..
Konsisten adalah kunci, sebetulnya secara tidak langsung orang tua juga belajar disiplin sehingga anak mendapatkan contoh nyata
Setuju. Anak saya tiga orang, saya ajarkan mandiri dan disiplin sejak awal. Meski ada ART mrk harus beresin kamar sendiri, cuci gelas minum sendiri, jemur baju dll. Mrk jd lebih menghargai hal2 kecil, lbh disiplin dan mandiri, dibanding teman2 mrk pun terhitung lebih terampil utk practical life skill nya. ๐
Wah. Keren.. Disiplin penting, yang paling penting juga anak bahagia menjalaninya. ๐
Personally, untuk menerapkan disiplin saya belajar untuk konsisten dalam menerapkan rutinitas. Meskipun menyesuaikan perkembangan anak artinya ga ada fix way untuk mempertahankan rutinitas (jika ternyata sudah ga sesuai dgn kondisi).
Konsisten, Sabar dan terus belajar bersama anak memang proses yg mendewasakan baik anak dan ortu.
Mgkn lain kali menarik jg apabila bs dibahas bagaimana prakteknya menjadi orang tua yg lebih sabar ๐
Penting untuk membiasakan seorang anak dalam berdispilin dalam hidupnya, supaya memiliki manajemen diri yang baik
Well, saya setuju banget untuk mengajarkan tentang kedisiplinan kepada anak sedini mungkin. Sesederhana kita membuat rutinitas sejak ia bayi. Namun yang menjadi tantangan adalah sebagai orang tua juga harus sudah terlebih dahulu mendisiplinkan diri. Saya sedang belajar di bagian ini.
Charlotte Mason juga memiliki habit training yang menanamkan disiplin pada anak. Terima kasih infonya.