Home » Kesehatan » Waspada Parents, Wabah DBD Pada Anak Saat Peralihan Musim
Nyamuk DBD

Waspada Parents, Wabah DBD Pada Anak Saat Peralihan Musim

Hai parents, apakah akhir-akhir ini merasakan cuaca yang tidak menentu? Sebelumnya panas terik, kemudian tiba-tiba berubah menjadi hujan lebat. Ya, karena saat ini sedang memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Masa tersebut biasanya rentan menimbulkan penyakit, salah satu yang paling sering terjadi adalah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Nah, parents tahukah bahwa pada masa peralihan tahun 2022 ini terjadi peningkatan kasus. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat adanya peningkatan kasus DBD yang berasal dari beberapa wilayah kabupaten/kota di Indonesia.

Berdasarkan catatan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), dari awal tahun pada bulan Januari sampai minggu ke-36 tahun 2022 sudah tercatat kasus konfirmasi DBD mencapai 87.501 kasus. Dari jumlah tersebut, DBD menyebabkan 816 kematian.

Pada kelompok anak-anak pun juga jangan kita anggap remeh, karena jumlahnya pun tidak bisa kita bilang sedikit. Menurut Dirjen P2PM Kemenkes, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS., secara umum terjadi peningkatan kasus Dengue. Kasus yang paling banyak terjadi pada golongan umur 14-44 tahun sebanyak 38,96 persen dan 5-14 tahun sebanyak 35,61 persen.

Secara umum terjadi peningkatan kasus Dengue. Kasus yang paling banyak terjadi pada golongan umur 14-44 tahun sebanyak 38,96 persen dan 5-14 tahun sebanyak 35,61 persen

parentspedia.com

Dalam laporannya penambahan kasus DBD berasal dari 64 kabupaten/kota di 4 provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur. Nah, daerah mana saja yang paling banyak melaporkan terjadinya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)?

Cari Tahu Juga :  Tips Dokter Mencegah Batuk Pilek pada Anak saat Cuaca Ekstrem

Dari catatan Kemenkes, berdasarkan daerah yang melaporkan bahwa daerah paling tertinggi kasus DBD adalah Kota Bandung dengan 4.196 kasus. Kemudian Kabupaten Bandung sekitar 2.777 kasus, Kota Bekasi dengan 2.059 kasus, Kabupaten Sumedang sekitar 1.647 kasus, dan Kota Tasikmalaya dilaporkan sebanyak 1.542 kasus.

Semoga daerah tempat parents tinggal tidak sebesar kota-kota tersebut. Harus mulai waspada dari sekarang.

Upaya Pemerintah dalam Pengendalian dan Pencegahan DBD

Infografis DBD
Sumber : Kemenkes RI

Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada masa peralihan musim, Kemenkes sudah menyurati seluruh kepala daerah mulai tingkat provinsi hingga kabupaten/kota untuk meningkatkan kewaspadaan dalam mencegah kembang biak nyamuk Aedes Aegypti ini.

Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M Plus di tempat – tempat umum dan tempat – tempat institusi merupakan cara yang sedang pemerintah lakukan untuk mencapai Angka Bebas Jentik hingga lebih dari 95 %.

Upaya selanjutnya adalah memperkuat surveilans dengue/DBD yang dapat dimonitor sebagai upaya kewaspadaan dini terhadap peningkatan kasus. Dan juga respons cepat penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

Di sisi lain penyebarluasan informasi kepada masyarakat tentang tanda dan gejala Dengue sangat penting. Hal itu agar tidak terjadi keterlambatan di masyarakat untuk menangani penderita dan keterlambatan dalam hal rujukan penderita ke fasyankes.

Cegah Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Keluarga

Keluarga sehat
Sumber : Freepik

Nah parents, pencegahan DBD juga perlu kita lakukan sendiri pada lingkungan rumah agar keluarga tidak sampai terjangkit. Di Indonesia, anjuran yang mungkin sudah akrab dengan kita adalah 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur).

Cari Tahu Juga :  Printable Worksheet Tracing Dot To Dot Gambar Lebah

Segala jenis wadah yang dapat menampung air harus kita kuras, tutup, atau kubur agar nyamuk tidak punya ruang untuk berkembang biak, terutama pada musim pancaroba seperti sekarang ini. Selain melakukan 3M, ini langkah-langkah pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang bisa kita lakukan bersama keluarga di rumah, yakni:

1. Fogging rumah secara berkala

Fogging
Sumber : Freepik

Kegiatan fogging untuk memberantas nyamuk penyebab DBD dapat kita lakukan. Namun kegiatan ini harus sesuai arahan dari kelurahan setempat. Menurut laman halodoc, pelaksanaan fogging atau pengasapan tidak dapat dilakukan secara fokus dan harus dalam radius 200 meter, sebanyak 2 kali dengan jeda waktu 1 minggu.

2. Hindari baju-baju menggantung

Baju menggantung
Sumber : Freepik

Kebiasaan menggantung pakaian dapat memicu nyamuk bersarang di rumah kita. Karena tumpukan pakaian bekas pakai merupakan tempat yang menyenangkan untuk nyamuk bersarang. Bukan hanya itu, nyamuk demam berdarah juga sangat suka aroma manusia. Sehingga pakaian bekas yang kita pakai menjadi tempat yang mereka sukai untuk bersembunyi.

Untuk itu, hentikan kebiasaan menggantung pakaian bekas pakai. Jika memang harus menggantung pakaian, gantunglah pada tempat yang memiliki sirkulasi udara yang baik.

3. Buang barang-barang bekas yang tidak terpakai

Buang barang bekas
Sumber : Freepik

Barang-barang bekas di dalam rumah yang menumpuk, bisa menjadi habitat nyamuk dan bakteri lain. Daur ulang atau buang semua barang yang tidak terpakai. Tujuannya agar rumah tidak memiliki banyak ruangan kecil yang bisa menjadi sarang penyakit termasuk nyamuk demam berdarah.

Cari Tahu Juga :  Parents, Efek Gas Air Mata Lebih Berbahaya Pada Anak-Anak

4. Pakai losion anti nyamuk atau kelambu tidur

Memakai losion anti nyamuk
Sumber : Freepik

Penyebaran paling utama dari demam berdarah adalah gigitan nyamuk. Karena itu, tips ini sebenarnya sudah sangat jelas. Cegah nyamuk untuk bisa menggigit kulitmu dengan menggunakan losion anti nyamuk atau pun menggunakan kelambu saat tidur.

Pilihlah mana yang menurutmu paling nyaman terutama ketika tidur. Karena istirahat yang cukup juga penting untuk menjaga kesehatan secara umum.

5. Menerapkan pola hidup sehat

Makanan sehat
Sumber : Freepik

Penyakit seperti Demam Berdarah Dengue diakibatkan oleh virus. Karena itu, daya tahan tubuh yang kuat dapat mencegah virus ini menjadi masalah dan penyakit. Menerapkan pola hidup sehat, mengonsumsi multivitamin atau pun penguat imun bisa kita terapkan pada keluarga.

Makan makanan bergizi dan selain itu bisa juga mengonsumsi bahan tradisional seperti kelapa hijau dan madu untuk meningkatkan daya tahan tubuh keluarga.

Itulah beberapa upaya mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Walaupun wabah ini masuk dalam golongan Kejadian Luar Biasa (KLB), kita harus tetap waspada ya parents. Berusaha secara konsisten melakukan upaya pencegahan agar keluarga tercinta terhindar dari penyakit ini.

Bagaimana Reaksinya, Parents?
+1
1
+1
+1
+1
+1
+1
+1

Tim Admin

Tim Admin Parentspedia

More Reading

Post navigation

Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *