Parents, fokus belajar adalah kunci keberhasilan di sekolah. Namun, banyak orang tua dan guru menghadapi masalah yang umum yakni anak-anak sering kali kehilangan fokus saat belajar di kelas. Anak tidak fokus memang hal yang sering terjadi, dan penyebabnya bisa beragam.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan anak sulit untuk berkonsentrasi selama proses belajar. Pada artikel ini kita akan membahas berbagai penyebab hilangnya fokus pada anak saat belajar di sekolah, serta memberikan beberapa tips untuk membantu mereka meningkatkan konsentrasi.
1. Kelelahan Fisik dan Kurang Tidur
Kondisi fisik anak sangat berpengaruh pada kemampuan mereka untuk berkonsentrasi. Ketika anak tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup atau sedang merasa lelah, kemampuan otak mereka untuk memproses informasi akan menurun drastis. Kurang tidur membuat anak mudah merasa lelah dan sulit fokus dalam waktu yang lama.
Mengatasi hal tersebut, sangat penting memastikan anak mendapatkan tidur yang cukup setiap malam. Berusahalah untuk dapat mengatur jadwal tidur anak. Pahami durasi tidur anak yang idealnya 9-11 jam sesuai rekomendasi usia anak. Apabila anak mendapatkan durasi tidur yang cukup, maka fisik dan otak mereka akan lebih fresh dan bisa berkonsentrasi dengan baik saat belajar di kelas.
2. Kecemasan atau Stres
Kecemasan adalah faktor yang sering kali tidak orang tua sadari apalagi anak tidak menyampaikan kondisi perasaannya. Anak yang merasa cemas, baik karena masalah di rumah, sekolah, atau interaksi sosial dengan teman-temannya, dapat mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi di kelas.
Saat cemas atau stres pikiran mereka cenderung teralihkan pada hal-hal yang mereka khawatirkan daripada pelajaran yang sedang guru sampaikan. Mengatasi itu penting bagi orang tua untuk membangun komunikasi yang baik dengan anak, sehingga anak merasa nyaman berbagi perasaan dan masalahnya.
3. Motivasi yang Rendah
Motivasi merupakan faktor internal yang sangat mempengaruhi daya fokus anak saat belajar. Anak yang tidak memiliki minat terhadap mata pelajaran tertentu, atau tidak memahami pentingnya materi yang diajarkan, cenderung sulit mempertahankan fokus.
Dalam situasi seperti ini, peran guru dan orang tua sangat penting untuk membantu anak menemukan ketertarikan dan motivasi. Salah satu cara efektif adalah dengan mengaitkan materi pelajaran dengan minat pribadi anak atau kehidupan sehari-hari mereka.
4. Kurangnya Gizi dan Nutrisi yang Tepat
Parents, mengutip dari Kompas.id, ahli gizi Universitas Gadjah Mada, Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih menjelaskan bahwa anak usia sekolah membutuhkan 1.550 kalori per hari mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta mineral. Sementara itu, kebutuhan kalori saat sarapan tidaklah besar, sekitar 300 kalori.
Mengetahui hal tersebut, kita memahami bahwa makanan yang dikonsumsi anak juga berpengaruh langsung pada kemampuan kognitifnya. Anak yang tidak mendapatkan gizi dan nutrisi yang cukup, terutama yang mengandung vitamin dan mineral penting seperti zat besi, omega-3, dan vitamin B, bisa mengalami masalah konsentrasi.
Gizi dan nutrisi yang buruk tidak hanya mempengaruhi energi fisik anak, tetapi juga kemampuan otaknya untuk fokus dan berpikir jernih. Pastikan anak mendapatkan makanan seimbang yang kaya akan sayuran, buah-buahan, dan protein untuk mendukung perkembangan otaknya. Kemudian berusaha untuk membiasakan anak untuk sarapan sebelum sekolah.
5. Masalah Penglihatan atau Pendengaran
Faktor lain yang mungkin mempengaruhi kemampuan anak untuk fokus di kelas adalah masalah penglihatan atau pendengaran. Anak yang tidak bisa melihat papan tulis dengan jelas atau mendengar instruksi guru dengan baik akan mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran.
Namun sayangnya, beberapa anak mungkin tidak menyadari atau tidak memberitahukan masalah ini kepada orang tua atau guru. Oleh karena itu, orang tua mengagendakan pemeriksaan rutin untuk penglihatan dan pendengaran, karena itu sangat penting agar masalah ini bisa segera ditangani.
6. Perkembangan Kognitif yang Belum Optimal
Setiap anak berkembang dalam kecepatan yang berbeda, dan ada beberapa anak yang mungkin belum mencapai perkembangan kognitif yang optimal untuk bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Ini bukan berarti anak tersebut kurang cerdas, namun mereka mungkin membutuhkan pendekatan belajar yang berbeda. Orang tua dan guru dapat bekerja sama untuk menemukan metode pembelajaran yang paling efektif dan sesuai dengan kebutuhan individu anak.
7. Kondisi Medis atau Gangguan Konsentrasi
Ada beberapa kondisi medis yang dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk fokus, seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau gangguan konsentrasi lainnya. Jika anak sering kesulitan untuk fokus dan menunjukkan tanda-tanda gangguan perhatian yang signifikan, sebaiknya dilakukan konsultasi dengan profesional kesehatan. Penanganan yang tepat bisa membantu anak mengelola kondisi ini dengan lebih baik dan meningkatkan kemampuan belajarnya.
Parents, faktor-faktor yang mempengaruhi fokus anak saat belajar di sekolah sangat beragam, mulai dari kondisi fisik, emosi, hingga perkembangan kognitif. Orang tua dan guru perlu memahami bahwa setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda dan memberikan dukungan sesuai dengan kondisi masing-masing. Dengan memberikan perhatian pada faktor-faktor ini, kita dapat membantu anak meningkatkan fokus dan performa belajarnya di sekolah.
Leave a Comment