Pentingnya Menanamkan Nilai-Nilai Agama Pada Anak Sejak Dini

Perlu kita sadari bahwa anak-anak sedari kecil sampai menjelang usia sekolah hanya memiliki lingkungan tunggal, yaitu lingkungan keluarga. Tentunya dari anak bangun tidur hingga tidur kembali anak berada dalam pengasuhan orangtuanya. Hal ini menjadi kesempatan bagi para orangtua untuk dapat memberikan dasar-dasar nilai keagamaan yang baik bagi anaknya.

Kita tahu bahwa setiap manusia telah mendapat anugerah naluri mengenal penciptanya, Allah SWT. Namun tetap naluri itu harus diarahkan dengan baik. Mengapa? karena tanpa adanya faktor dari luar diri yang mampu mengarahkan maka akan sulit bagi anak memiliki kesadaran beragama yang kuat. Kita sebagai orangtua memiliki tanggungjawab untuk mengenalkan Allah SWT, rabb sang pencipta kepada anak.

Pengasuhan orangtua merupakan lapangan pendidikan yang utama. Orangtua merupakan pendidik kodrati. Maksudnya adalah pendidik anak-anak yang secara kodrati mereka telah diberikan naluri sebagai orangtua. Sehingga dari naluri itulah timbul rasa kasih sayang para orangtua kepada anak-anaknya. Secara moral mereka merasa terkena beban tanggungjawab untuk memelihara, melindungi, dan membimbing keturunan mereka.

Terhadap perkembangan spiritual anak-anak, orangtua sangat berpengaruh besar. Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pun menjelaskan bahwa fungsi dan peran orangtua bahkan mampu memengaruhi arah keyakinan anak-anak mereka. Menurut beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam, setiap anak yang lahir memiliki potensi beragama, namun bentuk agama yang akan anak yakini sepenuhnya bergantung pada bimbingan, pemeliharaan, dan pengaruh orangtuanya.

Orangtua sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan spiritual anak-anaknya.

kenapaya.id

Lukmanul Hakim, kisah penanaman nilai-nilai agama pada anak

Sebagai seorang muslim, kita tentunya dalam membimbing anak-anak harus sesuai dengan syariat Islam. Kita semua pasti tahu tentang kisah Lukmanul Hakim. Kisah di dalam Al-Qur’an yang menceritakan seorang ayah yang memberikan bimbingan tauhid dan syariat kepada anaknya. Sang ayah berpesan agar sang anak tidak menyekutukan Allah SWT. Lalu wajib menunaikan solat, senantiasa bersyukur, serta berbakti kepada kedua orangtua.

Kisah Lukmanul Hakim ini mengandung hikmah bagi kita bahwa pentingnya peran orangtua dalam mengenalkan agama pada anak sejak usia dini. Pengenalan melalui komunikasi yang terjadi antara orangtua dan anak tentang pengenalan agama yang lurus. Pesan tentang tidak menyekutukan Allah SWT, dan tidak meninggalkan solat. Selain itu penanaman akhlak mulia dengan berbakti kepada kedua orangtua.

Zakiyah Drajat menjelaskan bahwa kepribadian orangtua, sikap dan cara hidup orangtua merupakan unsur-unsur pendidikan secara tidak langsung. Orangtua adalah sosok figur pertama yang menjadi contoh bagi anak. Maka jangan heran jika kepribadian orangtua dapat dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh, karena melihat dan meniru apa yang orangtuanya lakukan.

Orangtua adalah sosok figur pertama yang menjadi contoh bagi anak.

kenapaya.id

Misalnya dalam hal interaksi sosial, sikap anak terhadap agama dan juga guru agama di sekolahnya itu berasal dari contoh sikap dan perilaku orangtuanya dalam memandang dan berperilaku terhadap guru agama dan juga pendidikan agamanya.

Lantas, apakah kita sebagai orangtua sudah mampu mengarahkan dan membimbing anak-anak kita agar memiliki kesadaran beragama yang baik? Ketika kita menyadari betapa begitu pentingnya peran orangtua dalam meletakkan dasar-dasar keagamaan pada anak, tentunya kita harus memaksimalkan usaha kita dalam mendidik dan mengasuh mereka.

Ditulis oleh : Bahaudin, S.Sos. | @bahaudinmuhit