Home » Keluarga » Parents, Ini 5 Penyebab Anak Malas Mengobrol dengan Orang Tua
Remaja Malas Mengobrol dengan Orang Tua

Parents, Ini 5 Penyebab Anak Malas Mengobrol dengan Orang Tua

Parents, sebagai orang tua, sering kali kita merasa anak-anak semakin jarang berbicara atau terbuka mengenai kehidupan mereka. Anak yang malas mengobrol bukanlah fenomena baru, namun penyebab di balik perilaku ini seringkali tidak disadari. Umumnya komunikasi antara anak dan orang tua sering berjalan tidak efektif akibat beberapa kondisi yang terjadi.

Nah, kemudian selain komunikasi tidak efektif ada beberapa alasan mengapa anak cenderung enggan berbicara dengan orang tua mereka, dan dalam artikel ini kita akan membahas 5 penyebab utamanya yang suka kita lakukan yang tanpa disadari justru membuat anak enggan berbicara.

1. Terlalu Banyak Kritik atau Penilaian Negatif

Penyebab anak malas mengobrol dengan orang tua
Orang Tua Terlalu Menghakimi Anak

Anak mungkin merasa bahwa setiap kali mereka berbicara, tanggapan yang diterima adalah kritik atau penilaian negatif. Alih-alih didengarkan, mereka malah merasa dihakimi. Hal ini dapat membuat anak merasa tidak dihargai dan memilih untuk menarik diri dari percakapan.

Kita sering berkata pada anak: “Kamu kok selalu malas, sih? Gimana bisa sukses kalau begini terus?”

“Itu nggak benar caranya. Kenapa nggak kamu lakukan seperti yang ibu/ayah bilang?”

Sebagai orang tua, kita perlu berusaha lebih banyak mendengarkan tanpa langsung memberikan kritik. Yuk kita coba untuk memahami perspektif anak dan menahan diri dari memberikan penilaian terlalu cepat.

2. Kurang Memberikan Ruang untuk Berbicara

komunikasi tidak efektif
Orang Tua Tidak Menghargai Pendapat Anak

Terkadang, kita sebagai orang tua tanpa sadar mendominasi percakapan, sehingga anak tidak memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapat atau perasaan mereka. Ini bisa terjadi karena kita terlalu ingin memberikan solusi atau nasihat, sehingga anak merasa percuma berbicara karena tidak didengarkan.

Cari Tahu Juga :
5 Tips Penting Menghadapi Anak Pertama Kali Mimpi Basah

Kita sering langsung berkomentar atas apa yang anak sampaikan dengan berkata: “Sudahlah, kamu dengar saja apa yang ibu bilang.”

“Nggak usah banyak alasan, kamu harus nurut.”

Padahal bisa jadi anak hanya ingin berbagi cerita, menyampaikan keluh kesahnya. Untuk itu cobalah memberikan anak ruang berbicara lebih banyak. Dengarkan sampai selesai sebelum memberikan tanggapan. Ini akan membuat anak merasa dihargai dan didengarkan.

3. Kurang Memahami Perubahan Emosi Anak

Penyebab anak malas
Orang Tua Kurang Mengerti Perasaan Anak

Saat anak kita beranjak dewasa, perubahan emosi yang mereka alami bisa sangat intens. Sayangnya, banyak orang tua, mungkin termasuk kita yang tidak menyadari hal ini, sehingga anak merasa tidak orang tua mengerti. Akibatnya, mereka enggan membagikan perasaan atau masalah pribadi.

Kita suka tidak mengerti kondisi perasaan anak dengan berkata: “Kamu terlalu sensitif, itu hal kecil saja kok.”

“Jangan berlebihan, masa cuma itu saja bisa bikin kamu sedih?”

Parents, cobalah untuk bisa lebih peka terhadap emosi anak. Tunjukkan empati dan cobalah pahami bagaimana perasaan mereka tanpa meremehkannya. Sebagaimana orang dewasa, anak yang beranjak dewasa pun butuh kita validasi dan mengerti perasaannya.

4. Kehilangan Waktu Berkualitas Bersama

Mengobrol dengan Orang Tua
Orang Tua Kurang Waktu Berkualitas dengan Anak

Di tengah kesibukan sehari-hari, sebagai orang tua, kita seringkali tidak menyediakan waktu khusus untuk berkualitas dengan anak. Kurangnya interaksi yang bermakna dapat membuat anak merasa orang tua tidak tertarik pada kehidupan mereka, sehingga enggan berbagi cerita dan memilih memendam perasaannya.

Cari Tahu Juga :
Orangtua Tidak Sadar Ternyata Ini Yang Dibutuhkan Anak, Kenapa Ya?

Pada beberapa kesempatan memang anak tidak paham situasi bagaimana kondisi kesibukan kita walaupun sedang berada di rumah. Akhirnya secara umum kita sering berkata pada anak: “Nanti aja, ayah lagi sibuk.”

“Maaf ibu belum bisa nak”

“Ngobrolnya nanti aja ya, sekarang ayah capek.”

Parents, sediakan waktu khusus untuk berbicara dan bermain bersama anak tanpa gangguan. Apabila tidak pada waktu khusus, sekiranya kita bisa berusaha menyesuaikan diri dan waktu untuk barang sejenak memberikan perhatian pada anak. Momen seperti ini bisa memperkuat ikatan dan membuat anak merasa nyaman untuk berbagi cerita.

5. Terlalu Sering Membandingkan dengan Orang Lain

Anak tidak senang terhadap orang tua
Orang tua Membanding-bandingkan Anak

Parents, membandingkan anak dengan adik, kakak, saudara kerabat, teman atau orang lain bisa menjadi penyebab utama anak malas mengobrol. Mereka mungkin merasa tidak cukup baik di mata orang tua, sehingga memilih untuk menutup diri.

Umumnya kita sering berkata: “Lihat si Ahmad, dia rajin sekali belajar. Kamu kapan bisa seperti itu?”

“Saudara kamu aja bisa, masa kamu nggak bisa?”

“Kapan kamu bisa mandiri? Adikmu saja sudah mulai bisa mandiri”

Hindari membandingkan anak dengan orang lain atau bahkan adiknya sendiri. Setiap anak memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing. Begitupun anak kita, untuk itu fokuslah pada apa yang telah anak kita capai dan dorong mereka untuk terus berkembang sesuai kemampuannya.

Cari Tahu Juga :
Parents, Begini Cara Memberi Nasihat kepada Anak Laki-laki

Ketika anak malas berbicara dengan orang tua bukan berarti anak tidak peduli, melainkan mereka mungkin merasa tidak nyaman atau tidak kita dengarkan dengan baik. Orang tua perlu meningkatkan kualitas komunikasi dengan cara lebih banyak mendengarkan, memahami perasaan anak, dan mengurangi kritikan yang berlebihan.

Yuk jadilah orang tua yang asik dengan memperbaiki pola komunikasi. Sehingga orang tua bisa membantu anak merasa lebih nyaman berbicara dan berbagi tentang kehidupan mereka. Waktu berkualitas dan sikap terbuka akan menjadi kunci untuk membangun hubungan yang lebih baik antara orang tua dan anak.

Bagaimana Reaksinya, Parents?
+1
7
+1
2
+1
+1
+1
5
+1
+1
3

Tim Admin

Tim Admin Parentspedia

More Reading

Post navigation

17 Comments

  • Setiap hari saya selalu antar-jemput sekolah anak saya, disitulah saya berusaha berkomunikasi dengan anak secara efektif, membangun hubungan.

  • Naah…ini nih yg harus diperhatikan agar anak tidak menjadi asing dengan orang tuanya. Terima kasih sharing tipsnya ya..

  • Kayaknya ada satu lagi kak, yaitu orang tua yang pembicaraan nya selalu negatif, sehingga anak merasa murung dan terpengaruh. Akhirnya, anak jadi malas menanggapi pembicaraan ortu.

  • Kalau boleh saya tarik kesimpulan, kedekatan emosional memerankan peranan penting dari peningkatan hubungan anak dan orang tua ya kak. 🙂

  • Jangan sampai menjadi orang yang menyalahartikan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak adalah sebagai pendidik yang terus-terusan memberi nasehat sepanjang hari. Padahal, anak butuh didengarkan dan tidak suka dikritik secara terus menerus.

  • Wah makasih banget saran dan sharingnya. Jadi pengingat juga nih buat aku dalam menjalin komunikasi dengan anak-anakku terutama saat mereka mulai remaja nanti

  • Iya emang bener kak, anak paling ga suka sering2 dinasehati, apalagi disalahkan, dia pasti langsung menjauh

  • Banyak cara ya biar si anak gak merasa asing dengan orangtuanya.
    Tentunya si orangtua juga perlu upaya yang ciamik dan konsisten menerapak

  • Betul banget, menurutku masa anak pas masuk SMP itu mereka sedang mencari jati diri, jadi kalau dari orangtuanya cuek itu bisa berakibat sampai dia dewasa.

  • Pembahasan parenting yang menarik. Sayangnya generasi baby boomers ke atas banyak yang gak paham soal efek paranting toxic seperti yang dibahas ri artikel. Pelajaran parenting baru menyentuh generasi milenial dan berikutnya. Makanya komunikasi cenderung satu arah. Belum lagi, gaya parenting yang pilih kasih atau membandingkan yang satu dengan yang lain, rentan menimbulkan konflik di antara anak.

  • Fokus ke poin 5 sih, sebagai anak paling kesal kalau udah dibandingkan dengan yang lain. Setiap anak punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing kan ya. Stop deh bandingin anak🥲

  • Membaca ini jadi pembelajaran penting untuk saya pribadi sebagai calon orangtua agar tidak membuat anak merasa malas mengobrol dengan orangtua, pastinya kita harus berpikiran terbuka dan mengetahui dengan baik kondisi si anak, dan membangun komunikasi yang baik antara keduanya

  • Wah, bener banget nih! Kadang kita nggak sadar sering kritik terus, padahal anak cuma butuh didenger. Yuk, coba lebih sabar dan kasih ruang buat ngobrol!

  • Kita sendiri aja seringkali sebel yaa.. kalau diperlakukan demikian.
    Judging, gak didengerin dan langsung dinasehatin.
    Berasaaa banget tertolaknya.. Padahal kebutuhan dasar manusia hanya ingin didengar.

    Untuk masalah komunikasi dan best timing ini.. aku belajar banget sii..
    Sulit cari moment, tapi sekalinya ada, semoga bisa produktif.

  • Penyebab penyebab ini harus dihindari ya
    Jangan sampai anak malas ngobrol dengan orang tua

  • Hal-hal gitu sering terjadi di lingkungan saya :(. Kadang sedih kalau anak itu tertekan dan gak mau ngobrol sama orang tua, tapi ya gimana mau ngobrol, mau tanya aja sudah dibentuk. Belum lagi kalau dibandingkan sama anak tentangga. Makin malas deeh..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *