Parents, gadget kini menjadi bagian penting dalam keseharian kita, bahkan bagi anak-anak. Meski menawarkan banyak manfaat, penggunaan gadget yang tidak terkendali bisa membawa dampak negatif, terutama bagi perkembangan sosial dan emosional anak. Oleh karena itu, orang tua perlu menerapkan aturan dan mendampingi anak dalam menggunakan teknologi.
Kecanggihan teknologi memberikan akses ke berbagai informasi dan hiburan. Namun, jika anak-anak terlalu sering menggunakannya tanpa pengawasan, mereka rentan terhadap pengaruh negatif, termasuk paparan konten yang tidak sesuai seperti pornografi. Anak yang sering berinteraksi dengan dunia maya bisa mengalami pergeseran nilai dan perilaku yang di luar kendali orang tua.
Salah satu dampak utama dari penggunaan gadget tanpa pendampingan adalah ketergantungan dan kesulitan mengontrol diri. Orang tua sering kali perlu menyeimbangkan antara memberi kebebasan kepada anak untuk mengenal teknologi dan melindungi mereka dari pengaruh yang kurang baik.
Prinsip 3D dalam Penggunaan Gadget untuk Anak
Parents, salah seorang pakar Parenting, Abah Ihsan Ibnu Baihaqi memberikan pedoman bagi para orang tua dalam hal anak menggunakan gadget. Mengutip dalam tayangan podcast Youtube, beliau menjelaskan bahwa agar anak dapat menggunakan gadget secara aman dan produktif, orang tua disarankan menerapkan prinsip 3D, yakni Dibutuhkan, Didampingi, dan Dipinjamkan.
1. Dibutuhkan
Ketika hendak memberikan anak akses gadget, kita harus memastikan bahwa gadget hanya digunakan untuk hal-hal yang benar-benar diperlukan. Contohnya seperti belajar atau mencari informasi. Jika anak meminta gadget untuk belajar, orang tua bisa memperbolehkan namun tetap memantau waktu dan konten yang anak akses.
Dalam hal lain seperti untuk hiburan misalnya. Nah kita pun juga harus memastikan apakah anak benar-benar membutuhkan hiburan yang harus menggunakan gadget dalam mengaksesnya, atau mungkin bisa kita alihkan dengan hiburan yang menggunakan media lain, semacam permainan edukatif.
2. Didampingi
Parents, Abah Ihsan menjelaskan bahwa mendampingi anak saat menggunakan gadget, terutama ketika menjelajahi internet, adalah langkah penting. Hal itu untuk memastikan keamanan dan kenyamanan mereka dalam dunia digital. Internet memiliki berbagai macam informasi yang tidak semuanya sesuai untuk anak-anak.
Dengan bimbingan yang tepat, anak-anak dapat belajar memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang positif dan produktif. Sebagai orang tua, kita berperan sebagai pengarah yang membantu mereka memilah konten yang layak anak konsumsi dan menjelaskan mengapa beberapa konten mungkin kurang tepat bagi usia mereka.
Pendampingan ini bisa kita lakukan melalui dua cara, yakni secara langsung atau melalui aplikasi kontrol orang tua. Pendampingan langsung melibatkan interaksi fisik antara orang tua dan anak selama penggunaan gadget, di mana kita dapat segera memberi arahan atau menjawab pertanyaan anak seputar konten yang mereka temui. Ini memungkinkan kita untuk mengajarkan nilai-nilai yang baik sambil memperkenalkan cara aman menggunakan internet.
Kemudian pendampingan tidak langsung melalui aplikasi kontrol orang tua. Aplikasi ini memberikan lapisan keamanan tambahan yang membatasi akses anak ke situs-situs tertentu dan memantau aktivitas mereka di dunia maya tanpa perlu selalu mendampingi secara fisik.
Pendampingan yang konsisten membantu anak belajar mengembangkan kemampuan kritis dalam memilah informasi dan menjadi lebih bijak dalam menggunakan teknologi. Selain itu, kita pun juga dapat membangun kepercayaan dengan anak dalam menggunakan gadget, sehingga anak merasa aman untuk berbagi pengalaman atau kekhawatiran mereka di dunia digital.
3. Dipinjamkan
Selanjutnya dalam ‘D’ yang terakhir, Abah Ihsan menjelaskan anak sebaiknya tidak memiliki gadget pribadi hingga mencapai usia yang cukup dewasa untuk mengelola waktu dan penggunaan gadget dengan bijak. Pada usia dini, anak cenderung belum memahami sepenuhnya dampak penggunaan gadget terhadap kesehatan, perkembangan, dan aktivitas sehari-hari mereka.
Memberikan gadget terlalu dini dapat membuat anak lebih sulit untuk mengembangkan disiplin diri dan mengatur waktu dengan efektif. Dengan tidak memberikan gadget pribadi, orang tua juga dapat lebih mudah memantau konten yang anak akses, sehingga terhindar dari paparan konten yang tidak sesuai atau mengganggu perkembangan mereka.
Dampak Gadget Bagi Orang Dewasa
Parents, gadget tak hanya berdampak pada anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Banyak orang tua yang juga mengalami kecanduan gadget, sehingga mengurangi waktu berkualitas bersama keluarga. Orang dewasa yang terlalu sering menggunakan gadget cenderung mengalami penurunan produktivitas dan kesulitan untuk fokus, terutama jika terlalu banyak multitasking.
Selain itu, waktu yang dihabiskan untuk gadget dapat mengurangi komunikasi yang seharusnya dilakukan antar anggota keluarga. Oleh karena itu, membatasi penggunaan gadget bagi diri sendiri serta mengutamakan waktu untuk keluarga adalah langkah penting untuk menjaga kehangatan dan komunikasi yang sehat.
Penggunaan gadget memang tak terhindarkan, namun harus dapat orang tua kelola dengan baik. Orang tua perlu menjadi contoh bagi anak-anak dalam memanfaatkan gadget secara bijak. Dengan menerapkan prinsip 3D, yaitu Dibutuhkan, Didampingi, dan Dipinjamkan, keluarga dapat menciptakan lingkungan digital yang aman dan mendukung perkembangan anak dengan baik.
Leave a Comment