Hai Parents, di dunia ini pasti tidak ada satu pun orangtua yang siap kehilangan buah hatinya. Begitu pula dengan para orangtua korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10) lalu. Informasi terakhir menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (PPPA), dari 129 korban meninggal dunia, 17 di antaranya adalah anak-anak.
Peristiwa ini tentu saja mengakibatkan tekanan batin, duka dan trauma yang mendalam bagi orangtua. Mereka tidak menyangka akan kehilangan buah hatinya secara tiba-tiba. Oleh sebab itu, penting bagi keluarga untuk berusaha memberikan dukungan positif dan mendampingi orangtua yang kehilangan agar dapat segera pulih jiwa dan hatinya.
Langkah dukungan untuk orangtua yang kehilangan anak akibat tragedi

Mengutip dari Kumparan, menurut Psikolog Klinis dan Co-Founder Amanasa Indonesia, Rininda Mutia, M.Psi, Psikolog, orangtua yang kehilangan anak secara tiba-tiba akibat tragedi tentu mengalami kedukaan hebat dan terkejut. Namun, ada sebuah perbedaan antara orangtua yang ikut menyaksikan momen tersebut dengan yang tidak menyaksikannya secara langsung.
Perbedaannya, pada orangtua yang ikut menonton dengan anaknya secara langsung, ada sebuah rasa penyesalan telah membawa anaknya ikut menonton. Lalu orangtua yang tidak ikut menonton, mengalami perasaan kaget dan tidak percaya bahwa anaknya pulang dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
Berduka merupakan sebuah proses. Secara umum orangtua yang kehilangan anaknya akibat tragedi akan mengalami setidaknya 5 fase. fase menyangkal, marah, tawar-menawar, depresi, dan menerima. Pada setiap orang, proses melewati fase-fase ini bisa dengan cara, urutan, dan waktu yang berbeda-beda. Sehingga orangtua membutuhkan waktu lebih banyak dan dukungan dari pihak keluarga.
Berduka merupakan sebuah proses. Secara umum orangtua yang kehilangan anaknya akibat tragedi akan mengalami setidaknya 5 fase. fase menyangkal, marah, tawar-menawar, depresi, dan menerima
parentspedia.com
Rininda Mutia, M.Psi menjelaskan ada beberapa dukungan terbaik yang bisa pihak keluarga berikan kepada orangtua yang kehilangan anak akibat tragedi, antara lain:
1. Memberikan waktu untuk melewati masa dukanya secara perlahan.

Berikan waktu kepada orangtua untuk berduka. Jangan diburu-buru untuk ikhlas, biarkan mereka untuk melalui masa dukanya secara perlahan. Orangtua yang kehilangan anaknya butuh proses dalam menyesuaikan diri untuk hidup bersama kenyataan yang baru dan menerima hal tersebut sebagai bagian dari perjalanan hidupnya.
2. Berikan kesempatan orangtua untuk mencurahkan perasaannya

Berikan kesempatan orangtua untuk menangis, mencurahkan segala perasaannya. Dengarkan setiap keluh kesahnya. Apabila kita tidak siap menerima dan menghadapi kesedihannya, tidak apa, mintalah orang lain yang bisa lebih sabar untuk mendengarkan keluh kesah orangtua tersebut.
Penting bagi anggota keluarga untuk membantu mereka dalam proses menerima dan menghadapi perasaan kehilangannya. Bila perlu, jadilah teman curhat bagi ayah dan ibu yang sedang berduka, namun sebaiknya hindari untuk memberikan nasihat pada mereka, Parents.
3. Dorong dan bantu orangtua untuk memulai melakukan aktivitas

Menghabiskan waktu dengan ragam aktivitas adalah salah satu langkah untuk bisa mengelola stress akibat duka kehilangan anak. Untuk itu, dorong mereka agar tetap bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari secara perlahan. Ingatkan mereka untuk tetap menjaga dirinya seperti makan dengan teratur dan tidak melewatkan waktu istirahat.
4. Minta bantuan psikolog atau psikiater

Tidak semua orangtua dapat memulihkan dirinya sendiri walaupun sudah mendapat dukungan pihak keluarga. Jika ada tanda-tanda menarik diri, tidak mau makan, tidak mau merawat diri, sulit tidur atau lemas yang berlebihan, mintalah bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater untuk membantu proses berdukanya.
Pada insiden di Stadion Kanjuruhan, Malang, tak hanya orangtua, banyak juga anak-anak yang mungkin kehilangan ibu dan ayahnya akibat tragedi tersebut. Dalam hal ini, dukungan dari anggota keluarga yang lebih dewasa juga sangat mereka butuhkan.
Misalnya saja dengan berusaha selalu menemani anak dalam mengisi hari-harinya, memberikan penjelasan soal konsep meninggal dunia bila anak sudah cukup besar, ajak anak untuk berdoa, dan tetap biarkan si kecil untuk menangis di tengah proses berdukanya.
Berduka memang bagian dari kehidupan setiap orang yang sering kali tak bisa dihindari. Namun, jangan sampai ini terjadi secara berlarut-larut. Untuk itu sangat penting peran pihak keluarga untuk berada bersama mereka, Parents.
Masih terasa sedihnya membaca cerita dan berita tragedi kanjuruhan. Tak terbayang memang kepedihan dan sesal yang mungkin muncul bagi para orangtua yang kehilangan anaknya. Suatu kondisi yang berat tapi nyata terjadi. Semoga semua orangtua yang kehilangan diringankan, diberikan ikhlas dalam hatinya menerima keadaan tersebut.
Memang pada dasarnya tidak ada satupun orang menyangka. Sedikit terbayang bagaimana mereka (korban) berpamitan kepada orangtua, dan lantas itu merupakan pertemuannya yang terakhir, dan kembali pulang meski dalam keadaan sudah terbujur kaku. Dan “ikhlas” menjadi suatu hal yang sangat mahal disini. Semoga para orangtua diberikan ketabahan.
Sampai sekarang pun saya merasa almarhumah keponakan saya itu masih ada, masih kuliah saja. Padahal sudah 4 tahun berlalu… Maaf curhat
Turut prihatin kepada orang tua yang mengalami kehilangan. Kehilangan anak memang bukan hal yang mudah untuk diikhlaskan. Hanya saja keikhlasan itu harus terus diupayakan agar tenang menjalani kehidupan.
Mengikhlaskan kepergian seseorang yang kita cinta bukanlah suatu hal yang mudah. Butuh waktu, apalagi kehilangan sang buah hati. Turut prihatin bagi mereka yang mengalami kehilangan.
Rasa duka karena kehilangan itu memang pahit dan menyisakan lubang besar. Tapi seiring waktu lubang itu akan terisi lagi, walau kadang ada rasa rindu pada orang yang meninggalkan. Hal yang paling menguatkan tentu selain waktu ya dukungan orang sekitar. Semoga mereka yang ditinggalkan tabah menjalaninya. 🙏
Asli ini sedihh bgd, saya aja yg keguguran smpet down, apalagi ini kehilangan anak yg sudah di rawat bertahun2. Semoga diberikan kesabaran yg luas, Aamiinn